Saturday, December 22, 2012

Begundal Lowokwaru


Biography :

Sebuah sejarah atau sebuah aib? Sebuah revolusi atau pendobrak tradisi monoton tentang gelombang dari kota kecil yang tak pernah diperhitungkan seperti Kota Malang dan menjadi sebuah cerita berskala lebih luas.
Tempat itu bernama Singosari, tempat dimana Ken Arok membuat sebuah revolusi sejarah yang tak pernah di perhitungkan beberapa abad kemarin.
Sepuluh tahun kemarin Begundal Lowokwaru hanya sebuah selentingan ringan dari mulut Indra Binatang dan Ustardz Chipeng, tentang sebuah perubahan tidak harus di lakukan di kota - kota Metropolitan.
Semua bisa di mulai tergantung dengan apa yang harus dimulai, lahirlah sebuah band tanpa personil bernama Begundal Lowokwaru, sebuah band yang sedikit banyak terpengaruh oleh band-band lokal yang nakal dan mempunyai statement tentang fashion Punk yang jelas pada era itu, seperti Laga Bara, Runtah, dan juga komunitas-komunitas Street Punk era awal seperti Realino, Sriwedari, Meruya, dan banyak lagi.
Hari itu sekitar jam 8 malam, 31 desember 1998, Indra Binatang dan Ustardz chipeng berencana merayakan tahun baru di Klayatan, akhirnya lahirlah nama Begundal Lowokwaru, sebuah band dengan dua personil, dan esok harinya beberapa personil seperti, Buyung Mukembe, age' pipo pilipo AKA Panda, Sableng, Fordi, Koko Ombat, membantu proyek gak jelas itu.
Berbekal lagu-lagu yang tercipta di perempatan kecil Sidodadi, sebuah tempat didekat pasar Singosari, Begundal Lowokwaru mulai berani unjuk gigi di panggung-panggung kecil acara Punk atau kadang dapat sisa waktu dari penampilan salah satu kerabat mereka, sebuah band Ska Punk Skatoopid.
Waku demi waktu mulai bergulir, lagu-lagu seperti Road To The Bottle (Equality), Oi! Seplok, ataupun Saudara Sebotol mulai akrab dikumandangkan.
Dengan mengangkat isu-isu jalanan dengan cara penulisan lirik yang lebih gamblang, Begundal Lowokwaru mulai merangkul audiens yang lebih luas, walaupun tidak sedikit yang mempertanyakan ataupun menentang isu-isu yang mereka tawarkan.
Setelah lahir beberapa lagu yang dirasa cukup untuk membuat sebuah album, dan personil yang dirasa cukup, Begundal Lowokwaru merekam album pertama mereka yang kemudian diberi judul Street Drunk Rock, di Nada Musica studio surabaya, album ini berisi 11 lagu Straight to the Point Street Punk Anthem, dengan personil, Ustardz Chipeng(Vokal), John Gembel Gua Selarong(Gitar), Sableng Tangisan Boot(Bass), Gopel Titisan Kiley(Drum), dan dibantu paduan suara Punkemiz Antartika Sidoarjo, Album ini keluar dipasaran di bawah label Street Drunk Rock Records pada akhir 1999.
Setelah keluarnya album ini, lagu-lagu Begundal Lowokwaru yang sebelumnya hanya dinyanyikan teman-teman mereka, kini mulai berkumandang dibeberapa komunitas yang bisa di bilang awal waktu itu, tawaran panggung mulai dari Jakarta hingga pulau Dewata mereka libas semua, penjualan album yang mencapai 2000 keping bisa dibilang cukup fenomenal untuk sebuah band dari kota kecil dengan kemampuan bermusik yang ala kadarnya.
Album pertama dengan respon yang cukup bagus ini mengantarkan Begundal Lowokwaru mengerjakan proyek split album dengan salah satu Bayurekso Sayidan Skinhead "the Sardonic", album ini dikerjakan di Yogyakarta dan dirilis oleh Realino Records Yogyakarta, berisi 11 lagu dari dua band ini dan beredar dengan sangat terbatas hanya 75 kopi!
Setelah split kami beredar, masa ini banyak terjadi perubahan, John gembel mengundurkan diri, age' pipo pilipo masuk kembali mengisi posisi Bass dan Sableng mengisi posisi gitar rhythm, dan Begundal Lowokwaru juga menggait Antok Celeng diposisi gitar utama.
Dengan formasi ini Begundal Lowokwaru menggodok materi album kedua mereka, Akhirnya sebelas lagu yang mayoritas berbahasa Inggris ini dirilis pada awal 2003, Dengan titel "Suburban Legion" album ini secara musikal merupakan explorasi atau pendewasaan dari musik Begundal Lowokwaru itu sendiri, dengan penambahan alat musik tradisional/alat yang dipakai untuk berjualan arbanat, menjadikan musik Begundal Lowokwaru sebagai wacana baru bagi Indonesian Punk Scene.
Setelah Fase album ini, Begundal Lowokwaru terbentur antara hidup dan musik, Sableng dan Celeng harus bekerja di Bali, Ustardz Chipeng pergi ke Kalimantan,  dan Gopel ke Sumatera, Pada Fase ini Indra Binatang berusaha memperpanjang nafas Begundal Lowokwaru dengan bantuan beberapa teman.
Masa kurang bergeliatnya Begundal Lowokwaru pun berlangsung cukup lama. Dalam kurun waktu tersebut Begundal Lowokwaru hanya menghasilkan 1 lagu untuk kompilasi Patriot 666 Records Bali berjudul And The Bottle For All, dan juga rilis dari Realino Records Oi! Penalti.
Akhir 2004 Ustardz Chipeng kembali ke Malang, Antok Celengpun beberapa saat sebelumnya sudah berlabuh di Malang, beberapa lagu barupun mulai di geber dengan Formasi, Ustardz Chipeng, Antok Celeng, Age' pipo pilipo, Bansheng blokotok, dan Udin Bach Cock(Screaming Factor).
Dengan Formasi ini Begundal Lowokwaru melahirkan beberapa lagu di studio ANTZ Malang, 4 lagu yang mereka hasilkan mulai berkelana dari komputer ke komputer dengan bentuk MP3, dengan format lebih ringan tapi lebih rapi dan pasti sangat beraroma Begundal Lowokwaru. Walaupun masih berbentuk Demo lagu-lagu tersebut mulai menjadi Anthem di kota dingin ini.
Awal 2006 terjadi lagi pergantian personil ditubuh Begundal Lowokwaru, Bansheng Blokotok berhenti karena tidak siap dengan jadwal tour yang padat yang sering berbenturan dengan pekerjaannya, sedangkan Udin Bach Cock harus lebih serius dengan bandnya sendiri Screaming Factor, kemudian posisi mereka di isi kembali oleh si anak hilang Indra Binatang yang mulai jarang bermain band karena Skatoopid Vakum, dan teman seperjuangan Indra Binatang di proyek Disko Punk-nya Diskoteror, Rosi Kobra (yang sering membantu beberapa band signifikan di Malang) di posisi Drum.
Dan formasi inipun mulai menggeber materi untuk album selanjutnya, setelah kesibukan personil dan jadwal tour yang lumayan padat dari kota kekota, akhirnya berbekal 20 lagu mereka menggilas WW studio Malang untuk merekam album ke-3 mereka, setelah merekam materi dasar pengerjaan mixing dan mastering dikerjakan di GG studio, hanya sembilan lagu yang dimuat dalam album terbaru kami.
Dengan title Punk Is A Threat Not A Fashion Tips( Goin' Traditional ) Album ini mulai menggoyang pasaran pada maret 2008, dengan penjualan yang fantastis mencapai 1000 keping lebih setelah 2 bulan pertama, album ini merupakan jawaban atas kehausan para penikmat Begundal Lowokwaru yang merindukan karya mereka sejak lama, Di Fase ini sekali lagi Indra Binatang harus menghilang sekali lagi untuk membangun perkawinan, dan posisinya sementara digantikan oleh gitaris serba bisa Acoy Geboy (SATCF, Kids Next Door, Soldiers Embrace), Feri Gendut (Dive Into Summer),dan sekarang Acoy telah terbaptis menjadi bagian keluarga besar Begundal Lowokwaru atau biasa disebut BL.
Dengan formasi terakhir ini mereka menggulung Jawa - Bali selama April sampai Juni.
Dan sekarang Begundal Lowokwaru sedang bekerja, menggodok, berlatih, fingering, dan merekam materi-materi baru untuk album ke-4 mereka.


Band Members :

* Cipeng- Vocals
* Antok Celeng - Guitars
* Age' Panda Pipo Pilipo - Bass
* Gundul - Drums


Discography :

* Begundal Lowokwaru - Street Drunk Rock released by Street Drunk Rock  1999
* Begundal Lowokwaru - Suburban Legion  2003
* Begundal Lowokwaru - Punk is a Threat Not a Fashion  2008

0 komentar:

Post a Comment